Jumat, 13 Maret 2015

Sebuah Perkenalan

Halo semuanya, perkenalkan namaku Muhammad Dicky Saputra, lebih akrabnya bisa dipanggil Dicky atau mungkin MUDISA ( lebih keren gitu). Lahir di kota istimewa yaitu Yogyakarta, tanggal lahirnya sih 18 Juli 1997 kalau di Akte Kelahiran, sekarang aku tinggal tepatnya alamatnya di Gampingan RT 41 RW 09 WB I / 744 B Pakuncen Wirobrajan, ya pasti udah pada paham lah dimana aku tinggal, kalau semisal masih gak tau tempatnya gampang, cari aja Pasar Klithikan soalnya rumahku deket situ. Hobiku gak berlebihan sih, aku suka olahraga basket,dengerin musik, scream teriak gak jelas dan kurang lebih ya ngegame, apapun game itu asal bikin seneng dan aku nyaman.
Oke sekian perkenalan dari aku, mari berteman dan satu tambahan lagi, aku anak metal yang suka jejepangan,jadi ya salam metal aja sih dan arigatou gozaimasu minna \m/ .

Sejarah " Death Metal "



Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. [1] Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) , geraman garau (guttural growl) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Necrophagist, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya pada tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception, Fadihat dari Jakarta,Cranial Incisored Jogjakarta , Semarang Grind Buto. Abysal.Blast Torment dari Padang,Total Rusak dari Bukittinggi , dan Jahanam Corpse dari Batam, DeathSounD dari Pontianak , Teboks dari Sambas , Rantai 86 Tegal, Genocide the Kraken dari Cirebon , Tiempeng dari Melawi , Gilling dari Kampong Arang.
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Death Sound, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Siksakubur ,Detritivor , Jasad , Internal Darkness, Destruction, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath, Genocide the Kraken dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian komunitas-komunitas Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menun jukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Pontianak MetalForce, Magelang Death Metal Militia, Surakarta Death Metal, Ngawi Corpse Grinder, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa subgenre death metal:
  • Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks. Seringkali diasosiasikan sebagai penggabungan antara death metal dengan progressive rock dan jazz fusion. Contohnya : Death , Suffocation , Cynic , Necrophagist , Origin , Genocide the Kraken .
  • Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat. Contohnya : At the Gates , Dark Tranquillity , Arch Enemy , In Flames ,
  • Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal Contohnya : Opeth
  • Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind.
  • Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore. Contohnya : Job for a cowboy , The Red Chord , Despised Icon , All Shall Perish , Winds of pleague
  • Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
  • Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih terdapat unsur-unsur Black Metal. Contohnya : Behemoth , Marduk , Belphegor , God Dethroned.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal

Tentang Mocca "Band"

MOCCA adalah sebuah band yang berasal dari Bandung yang alirannya terinspirasi oleh musik Retro tahun 70-an serta pengaruh dari Swing, Bossa Nova, Swedish Pop, dan tentu saja Jazz .
Menurutku, Mocca itu band paling unik dan paling istimewa buatku, karena lirik dari lagu-lagu mereka, juga performance mereka saat tampil live. Mocca juga band romantik yang lucu menurut pribadiku. Kenapa? Karena kebanyakan lirik-lirik dari lagu mereka menjurus ke hal-hal yang romantis tapi mereka memainkannya dengan nada khas mereka yang lucu dan unik.
Mocca terdiri dari 4 orang yang sangat luar biasa, yang pertama adalah vokal yang diisi oleh mbak Arina. Dia adalah seorang perempuan yang sangat berarti buat Mocca, suaranya yang khas, unik dan lucu, serta penampilannya yang hebat diatas panggung. Yang kedua adalah gitaris, sebut aja om Riko sih. Permainan gitarnya yang pelan dengan melodi lembut sangat masuk dengan semua lagu Mocca dari dulu sampai sekarang,dia berkacamata dan selalu memakai topi bulat saat manggung. Yang ketiga yaitu bassis, diisi oleh om-om juga sih namanya om Toma. Dia orang yang baik,dia selalu kalem saat manggung,sedikit gemuk memang tapi itu tak jadi masalah,permainan bassnya sangat khas dengan irama lembut dengan jelas. Yang terakhir adalah drummer,nah posisi ini yang ngisi adalah mas Indra. Dia masih muda,mungkin seumuran dengan mbak Arina juga sepertinya,dia memainkan drum dengan sangat pas dengan irama khas Jazz di Mocca.
 

Mocca merilis album pertama mereka yang berjudul " My Diary "


 Album kedua mereka adalah " Friends "
 

Dan album mereka adalah " Colours "
 

Dan tahun lalu Mocca merilis album terbaru mereka yang diberi judul " Home "